Desa Bagor Kulon adalah sebuah desa yang menjadi bagian wilayah dalam cakupan Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.


Desa Bagor Kulon berada pada titik koordinat, garis lintang (latitude): -7.565935 dan garis bujur (longitude): 111.840463, memiliki luas wilayah 0,2085 ㎢.
Dengan jumlah total penduduk sebanyak 3.395 jiwa, terdiri dari 1.670 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.725 jiwa berjenis kelamin perempuan (berdasarkan data BPS Kabupaten Nganjuk tahun 2017/2018).
Desa Bagor Kulon terdiri dari 5 dusun, antara lain :

  1. Dusun Bagorkajan
  1. Dusun Manyung
  1. Dusun Punggul
  1. Dusun Sadang
  1. Dusun Sawunggaling


Letak Geografis Desa :

URAIAN

KETERANGAN

1.

Letak

CITRA :  111.84681 BT

GPS : 111.84664 BT

 

 

7.56384 LS

7.56397 LS

2.

Tinggi dari permukaan air laut

± 56 Meter


Batas Wilayah Desa :

Letak

Desa/Kelurahan

Kecamatan

Sebelah Utara

Desa Banarankulon

Bagor

 

Desa Ngudikan

Wilangan

Sebelah Timur

Desa Petak

Bagor

Sebelah Selatan

Desa Petak

Bagor

 

Desa Ngumpul

Bagor

Sebelah Barat

Desa Ngudikan

Wilangan

 

Desa Mancon

Wilangan

 

Topografi atau bentangan lahan :

 

No.

Uraian

Luas (ha)

1.

Dataran

208,5 Ha

2.

Perbukitan / pegunungan

-

 

4.   Orbitasi :

 

No.

Uraian

Keterangan

1.

Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat

0,8

Km

2.

Lama tempuh ke ibu kota kec. Terdekat

0,1

Jam

3.

Jarak ke ibu kota Kabupaten/kota terdekat

8

Km

4.

Lama tempuh ke ibu Kabupaten/kota.Terdekat

0,5

Jam

 

5.   Penduduk:

 

No.

Keterangan

Jumlah

1.

Jumlah Penduduk laki-laki

1.627

orang

2.

Jumlah Penduduk perempuan

1.678

orang

Jumlah

3.305

orang

 

 

 

II.   PEMERINTAHAN

 

1.   Daftar nama Kepala Desa :

 

1.a.

KARTOREDJO

 

 

 

 

 

Bapak Kartoredjo merupakan Kepala Desa Bagorkulon Pertama dimasa jaman penjajahan Belanda. Beliau telah memprakarsai membuat jalan desa yang menghubungkan Dusun Bagorkulon krajan dengan Pedukuhan Punggul.

 

 

 

 

 

1.b.

MARTODIHARDJO RIDJAN

 

 

 

Bapak Martodihardjo Ridjan adalah figur Kepala Desa Pemimpin Desa Bagorkulon yang sering disebut Mbah Guru menjabat Kepala Desa Bagorkulon selama 5 tahun dan selanjutnya meneruskan profesinnya sebagai pendidik (guru). Salah satu hasil karya beliau disaat menjabat kepala desa adalah sebagai berikut :

 

 

 

  • Dimasa jabatannya untuk pertama kali dilakukan pengukuran luas desa dan pembuatan peta kretek desa pada tahun 1935;
  • Penulisan Buku C Desa yang dimulai secara administrasif pada 14 Desember 1937;
  • Di desa Bagorkulon untuk pertama kali Kantor Kecamatan berada tepatnya menempati rumah Bp Sarno (alm) yang berada di jalan besar Nganjuk -  Madiun.

 

1.c.

KARTODIWIRJO TARIDJAN

 

 

 

Figur Kepala Desa yang satu ini dikenal tegas dan berwibawa. Masa jabatannya berakhir pada 5 Maret 1972 dikarenak pensiun. Buah karya Bapak Kartodiwirjo Taridjan pada saat menjadi kepala desa salah satunya adalah sebagai berikut :

 

 

 

14 Juni 1963

  • Dimulainya pembangunan gedung SR Dharma Bakti dengan alokasi dana diperkirakan ± Rp 993.000,00;
  • Tukar guling tanah untuk fasilitas sekolah SR Dharma Bakti yakni tanah milik Sdr. Mirah tertulis di Buku C Desa Bagorkulon Nomor 447 persil 44 klas D.I luas 0,110 Ha ditukar dengan tanah titisoro Desa Bagorkulon persil 64 klas S.III luas 0,220 Ha.

 

 

 

8 Juni 1966

  • Pembangunan gardu hansip di wilayah Desa Bagorkulon
  • Memperbaiki jembatan desa sebelah jalan besar dekat palang pintu PJKA, dengan anggaran sebesar Rp 5.030.000,00 waktu pelaksanaan selama dua tahun.

 

 

 

22 Agustus 1969

  • Diterimanya SK Pembantu Bupati Nganjuk No. SP/29/26/B/69 Tanggal 7 Juni 1969 tentang Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri Sdr. KROMOSENTONO dari Jabatan Kamituwo II Dukuh Sawunggaling, yang bersangkutan diberikan tanda jasa pengabdian pensiun berupa tanah bengkok seluas 0,350 Ha selama 5 (lima) tahun;

 

 

 

 

  • Mengusulkan untuk menghidupkan kembali pamong desa untuk jabatan Djogoboyo yang sejak 1 September 1935 belum terisi sehingga jabatan DJogoboyo dirangkap oleh Kamituwo II untuk wilayah Dk Sawunggaling dan Dk Sadang, untuk wilayah Dk Bagorkulon krajan dan Dk Manyungrejo di rangkap oleh Kamituwo I.

 

 

 

 

 

 

1.d.

SARDJI

 

 

 

Menjabat Kepala Desa pada Juni 1973 berdasarkan SK Bupati Nganjuk tanggal .... nomor :  . beliau menjabat kepala desa selama 8 (delapan) tahun pensiun meninggal dunia pada tanggal 14 Juni 1982. Hasil karya Bapak Sardji pada saat menjadi kepala desa salah satunya adalah sebagai berikut :

 

 

 

24 Agustus 1973

  • Tukar guling tanah untuk fasilitas gedung sekolah madarash yaitu tanah milik Sdr. Doelrahman sebagaimana tertulis di Buku C Desa Bagorkulon Nomor 366 persil 45 klas D.I luas 0,0325 Ha untuk ditukar dengan tanah titisoro Desa Bagorkulon persil 64 klas S.III luas 0,130 Ha;

 

 

 

 

1 Pebruari 1977

  • Tukar guling tanah untuk fasilitas gedung/balai desa dan gedung TK yaitu tanah milik Sdr. Kartodiwirjo Taridjan sebagaimana tertulis di Buku C Desa Bagorkulon Nomor 346 persil 34 klas D.II luas 0,090 Ha untuk ditukar dengan tanah titisoro Desa Bagorkulon persil 49A klas S.I luas 0,360 Ha;

 

1.e.

WALUYO

 

 

 

Lahir di Nganjuk, 28 Mei 1954 menjabat Kepala Desa pada tahun 1983 sampai dengan tahun 1998. Hasil karya Bapak Waluyo pada saat menjadi kepala desa salah satunya adalah sebagai berikut :

 

 

 

Tahun 1985

  • Diterbitkannya Sertipikat Hak Milik untuk tanah gogol;

 

 

 

 

Tahun 1998

  • Pengisian Perangkat Desa untuk Jabatan Jogotirto terpilih dengan nilai tertinggi yaitu Sdr. Sutrisno dan Kamituwo II terpilih dengan nilai tertinggi yakni Sdr. Priyanto;

 

 

1.f.

H, SUMIDI

 

 

 

Terlahir di Nganjuk 5 Mei 1961, mulai menjabat Kepala Desa berdasarkan SK Bupati Nganjuk Nomor 188/173/SK/426.013/1999 tanggal 28 April 1999 sampai dengan 7 Oktober 2012 dikarenakan meninggal dunia. Beliau menjabat kepala desa terkenal dengan sebutan Pak Lurah Bagong. Kepala Desa yang satu ini terkenal dengan loyalitasnya yang sangat tinggi terhadap desa. Hasil karya Bapak H, Sumidi pada saat menjadi kepala desa salah satunya adalah sebagai berikut :

 

 

 

14 Juni 2001

  • Pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yakni dengan kegiatan pengukuran tanah bengkok dan titisoro desa Bagorkulon dengan perbandingan 6:4:3:2;
  • Pelaksanaan Pembangunan perkerasan jalan di Desa Bagorkulon.

 

 

 

 

18 Oktober 2001

  • Pemberhentian dengan hormat Perangkat Desa untuk Jabatan Modin yaitu Sdr Mu’adi, Sdr. Supi’i dari Jabatan Kebayan I dan Sdr. Rimun dari Jabatan Jogoboyo yang bersangkutan atas jasa dan pengabdiannya pada desa masing-masing diberikan tanda jasa berupa tanah bengkok seluas 0,750 Ha selama 1 (satu) tahun.
  • Mutasi jabatan Kebayan II Saudara Sarmin menjabat Jogoboyo mengganti Saudara Rimun yang telah memasuki masa pensiun sehingga jabatan Kebayan di Desa Bagorkulon hanya dijabat oleh satu orang yakni Saudara Samiran.

 

 

 

 

Tahun 2002

  • Pengisian Perangkat Desa untuk Jabatan Modin diikuti oleh 4 (empat) peserta. Dimana peserta dengan nilai lulus tertinggi dan diangkat menjadi Perangkat Desa untuk Jabatan Modin adalah Sdr. Gufron, yang bersangkutan diberikan penghasilan berupa tanah bengkok seluas 1,5 Ha;
  • Pemilihan Kamituwo Dusun Manyungrejo – Dusun Punggulrejo untuk pertama kali diikuti oleh 2 (dua) calon. Terpilih yakni Sdr. Sukirno, yang bersangkutan diberikan penghasilan berupa tanah bengkok seluas 2,26 Ha;

 

 

 

 

Tahun 2007

  • Pengangkatan Carik Sdr. Bambang Sutrisno menjadi PNS pada bulan Januari 2007;
  • Pemilihan Kepala Desa pada hari Kamis, 5 April 2007 terpilih menjadi Kepala Desa Bagorkulon adalah Sdr. Sumidi berdasarkan SK Bupati Nganjuk Nomor 188/57/K/411.101.03/2007 tanggal 27 April 2007.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tahun 2008

  • Pemberhentian Perangkat Desa untuk jabatan Jogotirto Sdr. Sutrisno dikarenakan meninggal dunia pada tanggal 10 Juni 2008 yang bersangkutan mengingat jasa dan pengabdiannya kepada desa diberikan penghargaan berupa tanah bengko seluas 0,750 Ha bengkok lor selama 1 (satu) tahun;

 

  • Pengisian Perangkat Desa untuk Jabatan Kebayan yang diikuti oleh 1 (satu) calon terpilih dengan nilai lulus tertinggi yakni Sdr. Gudianto sedangkan pengisian Perangkat Desa untuk Jabatan Jogoboyo diikuti oleh 4 (empat) calon yang mana peserta/calon dengan nilai lulus tertinggi yaitu Sdr. Budi Utomo yang bersangkutan diangkat menjadi Perangkat Desa untuk Jabatan Jogoboyo serta diberikan penghasilan masing-masing berupa tanah bengkok seluas 1,5 Ha;

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tahun 2010

  • Penerimaan penghargaan dari Presiden RI Bapak Dr, Susilo Bambang Yudhoyono untuk Kelompok Tani Gunung Tani Jaya dengan Ketua H, Sumidi menjadi kelompok tani terbaik tingkat nasional untuk tanaman budidaya jagung;
  • Pembangunan gedung pertemuan Dusun Sadang Sawunggaling, Manyungrejo.

 

 

 

 

Tahun 2012

  • Pengisian Perangkat Desa untuk Jabatan Jogotirto terpilih dengan peserta sebanyak 7 (tujuh) orang peserta/calon nilai tertinggi yakni Sdr. Joko Suwaji yang bersangkutan diberikan penghasilan uang;

 

 

 

 

  • Pemberhentian Kepala Desa Bagorkulon Sdr. Sumidi dikarenakan meninggal dunia pada tanggal 7 Oktober 2012;

 

 

1.g.

PURWANTO

 

 

 

Pemberhentian dengan hormat Kepala Desa Bagorkulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk masa jabatan 2007 – 2013 dan Pengesahan pengangkatan Kepala Desa Bagorkulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk masa jabatan 2013 – 2019 pada 27 April 2013 berdasarkan SK Bupati Nganjuk tanggal 26 April 2013 nomor :  188/281/K/411.013/2013; kepada yang bersangkutan diberikan penghasilan tetap berupa uang dan/atau tunjangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

 

2.   Daftar nama Perangkat Desa :

2.a   Daftar nama CARIK :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

MOELJANI

-

6 Pebruari 1961

Ybs merupakan Carik kedua di Desa Bagorkulon

2.

SARDJI

16 Maret 1962

24 Agustus 1973

Yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai Kepala Desa

3.

MOELJONO

1 Pebruai 1977

8 Januari 1978

Meninggal dunia dikarenakan kecelakaan lalu lintas.

4.

BAMBANG SUTRISNO

31 Des 1981

1 Juni 2013

Pensiun

 

2.b   Daftar nama KAMITUWO I (Dusun Bagorkulon krajan) :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

WONGSODIMEDJO KLAMPRANG

-

1947

Pensiun

2.

MARTODIWIRJO SADAT

-

1972

Pensiun

3.

PARIYO

25 Juli 1973

6 Januari 2013

Meninggal dunia dikarenakan sakit

 

2.c   Daftar nama KAMITUWO II (Dusun Sawunggaling) :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

KROMOSENTONO

-

7 Juni 1969

Pensiun SK Pembantu Bupati Nganjuk tanggal 7 Juni 1969 Nomor SP/29/26/B/69

 

2.d   Daftar nama KAMITUWO III (Dusun Sadang) :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

SOWIKROMO SIMAN

-

1947

 

2.

SOREDJO

-

1966

 

3.

SAIDJAN

Nganjuk, 30 Juni 1929

7 Juni 1967

1998

Wilayah Kamituwo II dan Kamituwo III digabung sehingga Ybs menjabat Kamituwo II

4.

PRIYANTO

Surabaya, 24 Nop.1961

8 Agust. 1998

Sekarang

SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Nganjuk Nomor 36 Tahun 1998, tanggal 8 Agustus 1998

 

 

2.e   Daftar nama KAMITUWO III (Dusun Manyungrejo – Dusun Punggulrejo) :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

SUKIRNO

Nganjuk, 24 Mei 1973

14 Maret 2002

Sekarang

 

 

 

2.f   Daftar nama JOGOBOYO :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

SONOREDJO

 

1 September 1935

 

2.

RIMUN

Nganjuk, 30 Juni 1939

30 Juni 1970

18 Oktober 2001

Pensiun,

Jasa penghargaan berupa bengkok seluas 0,375 Ha selama satu tahun

3.

BUDI UTOMO

Nganjuk, 4 Juli 1987

22 Okt 2008

sekarang

 

 

 

 

 

2.g   Daftar nama JOGOTIRTO :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

RONOKROMO

 

-

 

2.

SAKIDI

Nganjuk, 30 Juni 1930

8 Agust. 1959

31 Juli 1998

Pensiun,

Jasa penghargaan berupa bengkok seluas 0,375 Ha selama satu tahun

3.

SUTRISNO

Nganjuk, 26 Des. 1961

8 Agust. 1998

10 Juni 2008

Meninggal dunia

4.

JOKO SUWAJI

Nganjuk, 5 Juli 1979

7 Juli 2012

Sekarang

SK Kepala Desa Bagorkulon Nomor 188/07/K/411.502.07/2012 tanggal 7 Juli 2012 Yang bersangkutan diberikan penghasilan tetap berupa uang dan/atau tunjangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

 

2.h   Daftar nama MODIN :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

KASAN ANWAR AMPRI

 

1958

 

2.

MUHADI al MUNADJI

Nganjuk, 30 Juni 1939

21 Maret 1959

18 Okt. 2001

Pensiun,

Jasa penghargaan berupa bengkok seluas 0,375 Ha selama satu tahun

3.

GUFRON

Nganjuk, 10 Nop. 1968

2001

sekarang

 

 

2.i   Daftar nama KEBAYAN :

 

No

Nama Perangkat Desa

Masa jabatan

Keterangan

Dari

Sampai dengan

1.

MERTOREDJO

 

 

 

2.

IROREDJO

-

-

-

3.

CINGKRONG

-

-

 

4.

KARTONJANI

 

 

 

5.

SUPI’I

Nganjuk, 30 Juni 1940

26 Agust. 1959

18 Okt. 2001

Pensiun Kebayan I

6.

SARMIN

Nganjuk, 30 Juni 1945

25 Juli 1973

30 Juni 2008

Pensiun Kebayan II

7.

SAMIRAN

Nganjuk, 30 Juni 1944

10 Okt 1973

30 Juni 2004

Pensiun Kebayan III

8.

GUDIANTO

Nganjuk, 3 Okt. 1969

22 Okt 2008

Sekarang

 

 

 

III.   ASAL-USUL

 

Berdasarkan cerita dari tokoh masyarakat dan sesepuh Desa Bagorkulon kami rangkum sebagai berikut :

“ Dahulu kala setelah terjadinya perang di Kerajaan Mataram ada sebagaian prajurit yang selamat. Prajurit-prajurit yang selamat tersebut mengembara menyebar ke daerah-daerah di tanah jawa untuk membuka lembaran hidup yang baru. KI PUNGGUL salah satu prajurit yang selamat mengembara hingga wilayah Anjuk Ladang ini dan beliau beristirahat, disaat istirahat inilah beliau bersama istrinya berfikir untuk membuka lahan baru untuk memulai lembaran baru dalam kehidupannya. Pada suatu hari Ki Punggul berpesan kepada sang istri untuk :

  1. Menyediakan karak (nasi yang sudah dikeringkan) untuk direndam dalam air sebagai bekal beliau sesampai bersama kembali istrinya untuk membuka lembaran baru kehidupan di tanah yang baru beliau injakkan. Beliau setelah sholat subuh berangkat untuk berjalan mengitari daerah yang baru dengan tujuan untuk membuat pagar kehidupan dan berharap bahwa tempat baru bisa gemah ripah loh jinawi dan penuh barokah.
  2. Terus-menerus memohon kepada Allah SWT agar daerah baru ini bisa digunakan sebagai tempat tinggal bagi manusia dan menjadi lahan  atau sumber penghidupannya.

 

Ki PUNGGUL atau dengan sebutan EYANG SOPO adalah sosok pria berperawakan tinggi dengan pakaian adat jawa kental warna coklat bergaris hitam lengkap dengan destar di kepalanya. Beliau konon cerita orang pertama yang telah babat tanah desa Bagorkulon. Dalam perjalanan hidup mengembangkan ajaran islam ulama-ulama tersebut membuka lahan untuk bercocok tanam tepatnya di rowobengok. Dinamakan rowobengok dikarenakan di rawa-rawa itu banyak itik (bebek beranti). Disebelah utara dan barat rowobengok terdapat sendang yang sangat jernih airnya dan tanah di sekitar rawa yang subur sangat cocok untuk bercocok tanam dengan hasil panennya bagus sehingga orang sering menyebutnya tanah atau sawah genjahan. Dikarenakan suasana yang asri kala itu sehingga banyak anak macan (gogor) berkeliaran untuk bermain disekitar rowobengok dan sendang tersebut”.

Di dekat sendang juga didirikan sebuah pondok untuk para santri mengaji.

 

Petilasan dari sesepuh yang babat Desa Bagorkulon saat ini masih ada pesarehanya. Warga desa sering menyebutnya kuburan cilik.

Sebuah pohon asem yang terletak di tengah pesarehan Desa Bagorkulon masih berdiri kokoh konon cerita kakek dan nenek Mbah Modin sepuh (Mu’adi al Muktadi) ketika masuk desa Bagorkulon pada tahun 1870 pohon asem tersebut telah ada dan berdiri kokoh sebagaimana dapat dilihat pada saat ini. Salah satu warga desa saat ini masih menyimpan uang logam keluaran tahun 1857 dari pemberian nenek moyangnya yang merupakan seorang perangkat desa yang pertama kali menjabat di desa untuk disimpan.

 

Dayang (Danyang) Desa Bagorkulon adalah seorang wanita dengan sebutan NYI RONDO KUNING. Bahwa Nyi Rondo Kuning sangat suka mengenakan kebaya warna hijau, sehingga disarankan untuk wanita warga Desa Bagorkulon terlebih Ibu Kepala Desa untuk menghidari pakaian kebaya warna hijau. Konon cerita apabila wanita desa mengenakan kebaya warna hijau dianggap menyaingi kecantikan dari Nyi Rondo Kuning sehingga sering mengganggunya.

 

Kesenian yang berkembang dari dahulu hingga sekarang adalah Langen bekso. Sebagaimana ditandai kala ada bersih desa dahulu kala para pemuda desa adu kesaktian di rowobengok selanjutnya langen bekso di pelataran sendang yang dilanjutkan dengan langen bekso di rumah kepala desa.

 

Demikian uraian ringkasan rupabumi yang dapat disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

 

 

 

 

 

 

»»»»»sekian»»»»»

 

 

 

DAFTAR  ISIAN

 

 

DATA DASAR RUPABUMI

DESA BAGORKULON KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK